KEGIATAN BURU TIKUS
Sabtu, 08 Desember 2012
PENGENDALIAN POPULASI HAMA BURUNG PIPIT DAN MANYAR desa RAWANG PANCA ARGA Kab. ASAHAN
PENGENDALIAN POPULASI
HAMA BURUNG PIPIT DAN MANYAR desa RAWANG PANCA ARGA Kab. ASAHAN
Pelaksanaan di Desa Panca Arga Kecamatan Rawang panca Arga Kabupaten Asahan
Kecamatan Rawang Panca Arga tahun 2010 produktifitas hasil panen 6,5 ton/Ha. Dengan serangan hama burung pipit dan manyar di desa panca arga ,sehingga meresahkan bagi para petani padi Desa Panca Arga Kecamatan Rawang Panca Arga dikuatirkan akan ada peningkatan-peningkatan dari segi biaya produksi, biaya pemeliharaan dan mengakibatkan akan pengurangan pendapatan petani hasil panen.
Sudah banyak upaya dilakukan petani untuk menanggulangi populasi serangan hama burung pipit dan manyar yang telah dilaksanakan di wilayah kerja penyuluh pertanian (WKPP) Desa Panca Arga Kecamatan Rawang Panca Arga. Dengan dibuat orang-orangan sawah, penjagaan burung dengan system upahan untuk 1 orang biayanya Rp 400.000 – Rp 600.000 Tetapi hasilnya tidak banyak perubahan, karena koloni burung sifatnya berpindah-pindah
Melalui proses penangkapan dengan melalui metode penjaringan dalam sekala besar di harapkan dapat mengurangi populasi burung pipit dan manyar,para petani padi sawah tidak terlalu resah terhadap serangan hama burung pipit dan manyar.sehingga diharapkan semakin meningkatnya hasil pertanian padi sawah di Desa Panca Arga dan memaksimalkan pendapatan prosuksi hasil panen padi
LAPORAN
KEGIATAN PENGENDALIAN POPULASI
HAMA BURUNG PIPIT DAN MANYAR
DISUSUN OLEH :BAMBANG
WKPP :DESA PANCA ARGA
KECAMATAN :RAWANG PANCA ARGA
KABUPATEN :ASAHAN
Contat person : bams_gokils@yahoo.com
No telp/hp : 081370978297
PENDAHULUAN
Laporan ini saya perbuat dalam rangka pertanggung jawaban penyuluh pertanian lapangan yang sejalan dengan permintaan para petani dikarenakan semangkin meningkatnya serangan hama burung pipit dan manyar di Desa Panca Arga Kecamatan Rawang Panca Arga Kabupaten Asahan sehingga meresahkan para petani padi di Desa Panca Arga,untuk itu kegiatan pengurangan populasi burung pipit dan manyar dirumuskan melalui Kelopok Tani Setia. Melalui identifikasi masalah dan tingkat serangan , perumusan , survey lapangan , Secara partisipasi,potensi kelompok Tani Setia dibawah kordinasi Penyuluh Pertanian lapangan .
Adapun metode yang paling tepat dan layak pada saat ini dengan penangkapan melalui metode penjaringan dengan skala besar sihingga dapat mengurangi dalam sekala besar,bahwa dengan adanya kegiatan ini akan mengurangi serangan hama burung pipit dan manyar di Desa PAnca Arga dengan mengkaji desa sebagai agro ekosistem dan mendukung peningkatan hasil pertanian dengan tujuan dan upaya yang harus tercapai.
1. LATAR BELAKANG
Masyarakat dengan potensinya hasil pertanian padi sawah merupakan salah satu sumber daya pembangunan yang sangat besar ,dan sumber kehidupan bagi suatu Negara,tetapi belum di berdayakan secara maksimal .
Dengan kebiasaan kehidupan suatu burung adalah dengan berkeloni atau berkelompok sehingga sedikit mempermudah dalam penangkapanya sehingga dapat mengurangi dalam sekala besar pula.
2. TUJUAN
Melalui proses penangkapan dengan melalui metode penjaringan dalam sekala besar di harapkan dapat mengurangi populasi burung pipit dan manyar,para petani padi sawah tidak terlalu resah terhadap serangan hama burung pipit dan manyar.sehingga semangkit meningkatnya hasil pertanian padi sawah di Desa Panca Arga.
Tidak banyaknya waktu yang tersita buat para petani untuk berada di persawahan dan dapat pula mengurangi biaya pengeluaran para petani untuk menjagakan /memberi upah kepada orang lain untuk menjaga burung di sawah.dapat pula memanfaatkan waktu yang luang untu kegiatan selain pertanian .
3. MANFAAT
Kegiatan ini dapat mempererat /memperkokoh rasa kebersamaan dan saling kerja sama pada masyarakat dalam penanggulangan serangan hama burung pipit dan manyar di Desa Panca Arga dan meningkatnya hasil pertanian padi sawah,sehingga meningkatnya pula pendapatan para petani padi sawah dan akan menekan biaya pengeluaran bagi para petani dan mengurangi,pengurangan hasil pertanian padi sawah .
Selain dapat mengurangi populasi serangan hama burung pipit dan manyar ,daging dari burung pipit dan manyar dapat menjadi sumber protein hewani bagi para petani padi sawah ,dan memiliki citarasa yang khusus dari burung pipit dan manyar.
PELAKSANAAN
WAKTU PELAKSANAAN
Telah di laksanakan pada tanggal 28 januari dan 1 Februari 2011 mulai puku 17.00-selesai dan akan dilaksanakan kembali setelah melakukan survey lapangan oleh kelompok Tani untuk mengetahui tempat peristirahatan burung pipit dan manyar .
LOKASI
Berdekatan dengan kelompok tani Setia di dusun VIII desa panca arga kecamatan Rawang Panca Arga bertempat di areal persawahan yang dalam sekian tahun tidak terjamah oleh para petani.
PESERTA
Peserta tanggal 28 Januari 2011
-PPL = 1 Orang
-ketua Kelompok Tani Setia = 1 Orang
-Tenaga Ahli = 1 Orang
-Bendahara kelompok Tani Setia= 1 Orang
-petani = 7 Orang
---------------------------------------------------------
Jumlah = 11 Orang
URUTAN KEGIATAN
a.Penjajakan / survey
Penjajakan / survey dilakukan sebelum proses penangkapan atau satu hari sebelum proses penangkapan dan di tinjau kembali sebelum burung tidur pada areal yang telah di survey atau titik fokus .dan penentuan pemasangan tiang jaring yang akan melaksanakan kegiatan tersebut.
b.Merancang kegiatan
c.Menyiapkan Bahan Bahan
- Perlengkapan
- Peralatan
- Alat penerangan
d.Pemasangan peralatan
- 3 buah batang bambu besar sebagai tiang utama
- pemasangan tali penyangga dan tali control naik dan turun pada ke 3 (tiga) tiang bambu.
- pemasangan jaring utama dengan diameter 20 meter dengan posisi segitiga sama sisi.
e. Penyiapan peralan
- Peletakan peralatan seperti keranjang tempat burung jangan terlalu jauh agar memudahkan kegiatan.
f. Penggiringan /pengusiran kawanan gerombolan burung
- Penggiringan /pengusiran kawanan gerombolan burung harus sesuai dengan mulut(gawang) jaring di mulai dari titik dimana burung tidur tersebut dan di usir perlahan lahan sehingga mengarah pada mulut(gawang) jaring sehingga dalam proses ini dimana penjaga di antara ke 2 tiang mulut (gawang) jaring harus dalam keadaan diam atau sunyi senyap tanpa ada cahaya dan suara sehingga burung tidak dapat mendeteksi keberadaan penjaga gawang dan tidak mengetahui adanya jaring tersebut. Sehingga ketika kawanan atau gerombolan burung masuk secara bersaman lalu penurunan tali control pada tiang yang telah dijaga secara bersamaan dan serentak yang telah diberi ababa oleh para penggiring/pengusir kawanan gerombolan burung tersebut.
g.Peproses pemindahan burung dari jaring ke tempat kotak atau sangkar sementara.
- Dalam proses ini dimana burung yang telah masuk perangkap diambil satu persatu dan dimasukkan ke dalam kotak /sangkar sementara dan pada saat inilah di butuhkan tenaga yang besar atau banyak orang agar lebih cepat proses pemindahan dan akan dilakukan peroses pengulangan kembali atau babak ke II agar burung yang tersisa dapat masuk dan tertangkap dengan maksimal.
5. HASIL
Hasil dari Penangkapan = + 2125 Ekor Burung Pipit
6. SIFAT –SIFAT KEGIATAN
- Dari petani, oleh petani, untuk petani.
- Pihak luar sebagai fasilitator,Pembina untuk kelancaran kegiatan penangkapan/pengurangan populasi burung pipit dan manyar.
HORE …………………………….
BERKURANGNYA SERANGAN HAMA BURUNG DI DESA PANCA ARGA
TURUT DIRASAKAN PULA OLEH PARA PETANI
SE KECAMATAN RAWANG PANCA ARGA
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
A. Metode pengendalian /pengurangan populasi serangan hama burung pipit dan manyar disambut antusias oleh peserta
B. Dalam metode pengendalian /pengurangan populasi serangan hama burung pipit dan manyar peralatan yang di gunakan dari para penangkap burung yang telah didatangkan dari luar daerah dan dalam penangkapan pertama(1) telah dipandu oleh para tenaga ahli yang di datangkan dari luar daerah beserta perlengkapan peralatan .
Penangkapan ke Dua (2) dilakukan oleh para petani terampil yang berada di kelompok Tani Setia
yang telah diajarkan oleh tenaga ahli dari luar daerah.
Dan dengan kerendahan hati dari para pemilik peralatan penangkapan burung telah di pinjamkan sementara Oleh kelompok Tani Setia.
C. Dengan harapan bantuan pemerintah dalam penbelian peralatan pengendalian /pengurangan serangan hama burung pipit dan manyar yang dalam setiap tahunnya meresahkan para petani padi sawah di Kecamatan Rawang panca Arga.
D. Titik lemah yang menonjol yaitu
-Masih kurang aktifnya para aparat desa dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian hama burung pipit dan manyar .
-masih kurang nya kesadaran para petani dalam peroses pelaksanaan penangkapan pengendalian hama burung pipit dan manyar.
-masih kurang kompaknya para kelompok tani dalam mendukung peruses penangkapan pengendalian hama burung pipit dan manyar di Desa Panca Arga.
SARAN
Dalam proses pelaksanaan penangkapan pengurangan populasi serangan hama burung pipit dan manyar saya harapkan dapat dilakukan 1 tahun sekali agar populasi dapat terjaga dan keberadaan hama burung pipit dan manyar dapat terkendali .
Turut sertanya para aparat pemerintahan dan seluruh kelompok tani dalam mendukung program pengendalian hama burung pipit dan manyar .
Kurangnya partisipasi dan kepeduliannya masyarakat terhadap pengurangan populasi burung pipit dan manyar sehingga proses dalam penangkapan ini agak terbilang lamba,t mengakibatkan burung banyak yang mati berdesakan dan berhimpitan dalam proses penangkapan.
PENUTUP
Demikian laporan ini yang telah saya laksanakan di Desa Panca Arga Kecamatan Rawang panca Arga Kabupaten Asahan yang saya tuangkan dalam laporan ini.
Dengan disusunya laporan ini semoga dapat bermanfaat dan berguna bagi Desa Panca Arga pada umumnya ,dan masyarakat Desa Panca Arga.
Desa Panca Arga , Maret 2011
PPL WKPP Desa panca Arga
Kamis, 19 April 2012
propyokan tikus petani rawang pasar IV dengan Tiran Kab. Asahan
warga Desa Rawang pasar IV Kecamatan Rawang panca Arga mengelukan akan
serangan tikus. PPL rawang pasar IV memberikan usulan untuk melakukan gropyokan
yang adalah salah satu program kerja PPL untuk melakukan gropyokan pada awal
musim tanam pada Musim tanam I tahun 2012 ini.
Mengendalian organisma pengganggu tanaham (OPT) tikus
yang mulai merajalela diareal persawahan
mereka, kamis pagi, 19 April 2012. kelompok tani (klomtan) melakukan
pengendalian populasi organisme penganggu tanaman (OPT) jenis tikus, dengan
cara gropyokan menggunakan tiran adalah bantuan dari pemerintah melalui dinas
pertanian kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
pada musim tanam kali ini.
Tak kurang dari 225 hektar sawah Desa Rawang pasar IV Kecamatan Rawang panca Arga pada
musim tanam 1 tahun ini akan terserang hama tikus.
Ini sangat merugikan petani dimana tikus memakan batang
padi secara membabi buta sehingga disatu areal persawahan akan terlihat
serangan tikus begitu nyata dan rusak. Tanaman padi yang terkena akan langsung mati
karena batang dimakan oleh para tikus. petani menyatakan kegiatan
tersebut dilakukan secara terus menerus saat musim tanam tiba.
Pengandalian hama tikus dilakukan sebaiknya sebelum
pengolahan lahan dimana tikus tidak berpindah tempat dan biasanya tempat sarang
tikus berada ditengah sawah dibenteng-benteng sawah yang cukup besar.
|
|
Gbr : benteng sawah ditengah
hamparan sawah
|
Gbr :
benteng antara persawahan dengan tanaman tahunan dan kebun
|
|
|
Gbr :
benteng antara persawahan dengan tanaman tahunan dan kebun
|
Gbr : hamparan sawah dengan
daratan
|
|
|
Gbr : lubang tikus yang
sering di lalui
|
Gbr : lubang tikus yang
sering di lalui
|
Dengan
pengunaan tiran yaitu sejenis racun tikus yang berbentuk batang dengan bahan
aktif belerang rodentisida yang langsung melumpuhkan pusat saraf dan pernafasan
tikus.
penggunaan pengasapan, tikus yang mati
didalam lubang akan tetap dibiarkan terkubur tanah dan jauh lebih banyak
jumlahnya. Selain itu menggunakan asap merupakan cara yang tidak merusak lahan
pertanian dibandingkan penggropyokan yang mengharuskan penggalian tanah.
Kenapa
dianjurkan sebelum pertananam? Karena asam belerang dari tiran akan membakar
tanaman padi hingga gosong….
|
|
Gbr : tanaman padi dapat mengering
dan mati
|
Senin, 16 April 2012
Formula Kebutuhan nutrisi ternak Itik
Kebutuhan nutrisi ternak Itik berbeda sesuai
tahapan pertumbuhan Umur.
Jenis Nutrisi
|
Anak
(0-8mgg)
|
Dara
(9-18mgg)
|
Dewasa >19 mgg
|
Protein (%)
Energi (kkal/Kg)
Ca (%)
P tersedia (%)
|
18-20
3.100
0.60-1.0
0.60
|
14-15
2.300
0.60 – 1.0
0.60
|
17 – 19
2.800
2.90–3.25
0.60
|
Komponen gizi tersebut adalah yang harus
diperhatikan dalam menyusun pakan itik sesuai dengan tahapan
Perlu
diperhatikan bahwa ternak itik local khususnya mempunyai sifat yang mudah
stress terhadap perubahan yang mendadak, terutama pakan. Oleh sebab itu sebelum
merencanakan memelihara itik, peternak harus mempelajari dulu situasi dan
kondisi ketersediaan bahan pakan yang akan digunakan sebagai ransum ternak
itiknya, apakah bisa tersedia terus menerus atau tidak, Bila tidak, untuk
menganti bahan pakan yang baru harus secara bertahap yaitu :
1. - Minggu pertama perbandingan ransum lama dan
ransum baru adalah 75% : 25%.
- Minggu
kedua perbandingan ransum lama dan ransum baru adalah 50% : 50%.
3. - Minggu ketiga perbandingan ransum lama dan
ransum baru adalah 25% : 75%.
- Minggu
keempat baru boleh diberikan ransum baru adalah 100%.
Kebutuhan
pakan bagi ternak itik anak (starter)
No
|
Umur
|
Pakan (gram/ekor/hari)
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
1 – 7 hari
1 – 2 Minggu
2 – 3 Minggu
3 – 4 Minggu
4 – 5 Minggu
5 – 6 Minggu
6 – 7 Minggu
7 – 8 Minggu
|
15
41
67
93
108
115
115
120
|
Kebutuhan pakan bagi ternak itik Dara dan
dewasa
Tahap Pertumbuhan
|
Umur (Minggu)
|
Pakan (gram/ekor/hari)
|
Dara (grower)
Dewasa (Layer)
|
8 – 9
9 – 15
15 – 20
Ø
20
|
130
145
150
160 - 180
|
Contoh
formula pakan itik petelur
No
|
Bahan Pakan
|
Jumalah Bahan (kg)
|
1
2
3
4
5
|
Dedak padi
Ampas Tahu
Tepung Ikan
Jagung
Bungkil kelapa
|
37
10
8
38
7
|
Total
|
100 Kg
|
Kandungan
Gizi berbagai bahan pakan ternak Itik dan batas pengunaannya :
Bahan Pakan
|
Batas (%)
|
Protein
kasar(%)
|
Energi kkal
EM/KG
|
Ca
(%)
|
P
(%)
|
Dedak
Padi
|
<
75
|
12.0
|
2.400
|
0,20
|
1,00
|
Menir
|
-
|
10.2
|
2.660
|
0,09
|
0,12
|
Jagung
|
-
|
8.5
|
3.300
|
0,02
|
0,30
|
Tepung
U. Kayu
|
<30
|
2.0
|
3.200
|
0,33
|
0,40
|
Tepung
Sagu
|
25
|
2.2
|
2.900
|
0,53
|
0,09
|
Limbah
buah kopi
|
-
|
10.0
|
1500
|
TT
|
TT
|
Tetes
(molasses)
|
-
|
2.5
|
3047
(GE)
|
1,42
|
0,02
|
Bungkil
Kelapa
|
30
|
18.6
|
1410
|
0,14
|
0,67
|
Bungkil
inti sawit
|
20
|
18.7
|
2050
|
0,21
|
0,53
|
Bungkil
biji sawit
|
-
|
31.3
|
4920
(GE)
|
0,43
|
0,67
|
Tepung
darah
|
-
|
80.0
|
2850
|
0,28
|
0,53
|
Tepung
ikan
|
-
|
55.0
|
2.960
|
5.30
|
0,69
|
Kapur
|
-
|
-
|
-
|
38,0
|
-
|
Tepung
daun lantoro
|
-
|
23.4
|
850
|
0,60
|
0,10
|
Tepung
daun singkong
|
-
|
21.0
|
1160
|
0,98
|
0,5
|
Bungkil
kedelai
|
-
|
44.0
|
2.240
|
0,32
|
0,67
|
Tepung
Keong
|
20
|
44.0
|
2.700
|
0,69
|
0,43
|
Tepung
kelapa udang
|
30
|
30
|
2.000
|
7,86
|
1,15
|
Catatan : EM
= energy metabolis, GE = gross energy = energy total bruto
Perhitungannya
:
Protein :
37 /
100 X 12 = 4,44 %
10 /
100 X
44 = 4,4 %
8 /
100 X 55 = 4,4 %
38 /
100 X
8,5 = 3,23 %
7 / 100
X 18,6 =
1,30 % +
17,77 %
Energi :
37 /
100 X 2400
= 888 kkal
10 /
100 X 2240
= 2240 kkal
8 /
100 X 2960
= 236,8 kkal
38
/ 100 X
3300 = 1254 kkal
7 /
100 X 1410 = 98,7 kkal
2702 kkal
DAGANG TEKNOLOGI
BPP RAWANG PANCA ARGA
Oleh : Penyuluhan
Rawang Pasar IV
BONAR
FH SIHOMBING, SP
NIP
; 19781012 201001 1 005
Langganan:
Postingan (Atom)